Minggu, 28 Oktober 2012

KEISTIMEWAAN WANITA DIMATA ALLAH

KEISTIMEWAAN WANITA DIMATA ᐴ

oleh Serabai Ciecie Marsjek pada 22 Oktober 2012 pukul 0:34 ·
•*¨*•.¸.✽ Wanita, Karunia Illahi yang
Terindah & Teristimewa. . .

Banyak wanita yang bilang bahwa
Susah menjadi wanita dalam Kodrat yang
sesungguhnya, Lihat saja dibawah ini :

~•.*♥ 1). Wanita Auratnya lebih
susah dijaga dibanding Lelaki dan Wanita
perlu minta Ijin dari Suami apabila mau
keluar rumah
tetapi tidak sebaliknya..

~•.*♥ 2). Wanita Saksinya (apabila menjadi
saksi) Kurang berbanding Lelaki..

~•.*♥ 3). Wanita menerima Warisan lebih
sedikit dari pada Lelaki..

~•.*♥ 4). Wanita perlu menghadapi
Kesusahan mengandung dan Melahirkan
anak sedangkan lelaki tidak..

~•.*♥ 5). Wanita Wajib taat kepada
Suaminya, sementara suami tak perlu Taat
pada Istrinya..

~•.*♥ 6). Talak terletak di Tangan suami
dan bukan Istri..


~•.*♥ 7). Wanita kurang nyaman dalam
Beribadat karena adanya masalah Haid dan
Nifas..

⡞ Duhai Ukhti,
Tetapi…

 PERNAHKAH KITA LIHAT
KENYATAANNYA ? Perhatikanlah Uraian berikut ini :

~•.*♥* 1). Benda yang Mahal Harganya
akan di Jaga dan di Belai serta di Simpan
ditempat yang Teraman dan Terbaik..
Sudah pasti itulah Intan Permata yang
bandingannya dengan atau sama dengan
Seorang Wanita yang menutup Auratnya (Berhijab dengan sesungguhnya). Bahkan
dalam sebuah Hadist Rasulullah di
sebutkan :
"Dunia adalah Harta Kekayaan, dan Harta
Kekayaan Dunia yang Paling Mahal adalah
Wanita Shalihah". (HR. Muslim).

~•.*♥* 2.) Wanita perlu Taat kepada Suami,
tetapi Tahukah kalian duhai Ukhti, bahwa :
"Lelaki Wajib Taat
kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada
kepada Bapaknya ?!" "Seorang laki-laki
bertanya kepada Nabi, "Siapakah Manusia yang Paling berhak
untuk Aku Perlakukan dengan Baik ?!"
Beliau Menjawab, "Ibumu", "Lalu, siapa ?!"
Beliau Menjawab, "Ibumu", "Lalu, Siapa ?!"
Beliau Menjawab, "Ibumu", "Lalu, Siapa Lagi
ya Rasulullah ?! Beliau menjawab, "Bapakmu".
(HR. Bukhari & Muslim)

Inilah mengapa Rasulullah mengistimewakan
Wanita. Dan Hadist Rasulullah yang lain,
Menyebutkan : "Sesungguhnya Allah azza
wa jalla Melarangmu Durhaka kepada Ibu".
(HR. Bukhari & Muslim)

~•.*♥* 3). Wanita menerima warisan lebih
Sedikit daripada Lelaki, tetapi Tahukah
kalian Duhai Ukhti :
"Bahwa Harta itu akan menjadi Miliknya dan
Tidak perlu diserahkan kepada suami ?!
Sementara Suami apabila menerima Warisan Ia wajib juga menggunakan Hartanya untuk
Istri dan Anak-anaknya ?!
Karna Suami Bertanggung jawab sebagai
Pemimpin dan Kepala Rumah Tangga...

~•.*♥* 4.) Wanita perlu bersusah Payah
mengandung dan melahirkan anak, Tetapi
tahukah kalian Duhai Ukhti : "Bahwa setiap
saat Dia
dido'akan oleh Segala Mahluq,
Malaikat dan Seluruh mahluk ALLAH dimuka bumi ini, dan Tahukah jika Ia Meninggal
karena Melahirkan adalah Syahid dan Surga
menantinya. Di Akherat kelak, Seorang
lelaki akan
dipertanggungjawabkan terhadap
4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara
Perempuannya.
Artinya , bagi "Seorang Wanita" Tanggung
jawab terhadapnya ditanggung oleh "4
Orang Lelaki", yaitu : suaminya, ayahnya,
anak lelakinya dan saudara lelakinya..

~•.*♥* 5.) Seorang Wanita boleh memasuki
Pintu Syurga melalui Pintu mana saja yang
disukainya cukup dengan 4 Syarat saja,
yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan
Ramadhan, taat kepada Suaminya dan
menjaga Kehormatannya..

~•.*♥* 6). Mengapa Talak itu Berkuasa di
Tangan Suami ..?!

a). Karna Suami yang Membayar Mahar
Perkawinan dan Membiaya Hidup
(menafkahi) Istri dan Menyediakan tempat
tinggal.
b). Kaum wanita lebih terpengaruh dengan
Sikap Emosinya
dibandingkan dengan Kaum Lelaki.
Oleh karena itu, jika Wanita diberi Kuasa
menjatuhkan Talaq maka kemungkinan
besar menjatuhkan Talaq hanya karena Sebab-sebab yang Remeh dan pada perkara
yang tidak sewajarnya yang boleh
meruntuhkan rumah tangga.
c). Apabila berlaku perceraian, maka Ia
diikuti oleh beberapa perkara yang bersifat
Harta, seperti Membayar Mahar Tunai,
Membiayai Nafkah semasa 'Iddah. Semua
Beban ini di Jatuhkan kepada Pihak Lelaki..

~•.*♥* 7). Seorang Lelaki Wajib berjihad di
Jalan ALLAH, sementara bagi Wanita jika
Taat kepada suami serta menunaikan
Tanggung jawabnya kepada ALLAH
Subhanahu Wa Ta'alla, maka Ia akan turut
menerima Pahala setara seperti Pahala orang pergi Berjihad di jalan ALLAH
tanpa perlu mengangkat Senjata.. Masya
ALLAH… !! Demikian sayangnya ALLAH
Subhanahu Wa Ta'alla kepada wanita…..
Yakinlah bahwa sebagai Dzat yang Maha
Pencipta sudah pasti
ALLAH Maha Tahu akan segala yang
diCiptakan-NYA.. sehingga Peraturan-NYA adalah yang
Terbaik bagi Manusia... Wa'allahu a'lam bis
showab...

Kamis, 10 Mei 2012

KUNCI KUNCI KESUKSESAN DUNIA AKHIRAT

assalamu'alaikum warah matullahi wabarakaatuh
Segala puji hanya milik Allah semata, shala-wat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada hamba dan utusanNya, yaitu Nabi Muhammad, keluarga dan para shahabatnya. Amma ba`du:

Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin
Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri
salam dan beliau tertarik sehingga beliau
bertanya, "Siapakah kamu ini?" Jawab
kami, "Kami adalah orang beriman."
Kemudian baginda bertanya, "Setiap
perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?

" Jawab kami, "Buktinya
ada lima belas perkara. Lima perkara yang
engkau perintahkan kepada kami, lima
perkara yang diperintahkan oleh
utusanmu kepada kami dan lima perkara
yang kami terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?" Tanya Rasulullah s.a.w,
.......... "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada
kamu itu ?"

==========> Jawab mereka, "Kamu telah
perintahkan kami untuk beriman kepada Allah s.w.t. ,
percaya kepada Malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya ,
Rasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah s.w.t. yang baik mahupun yang buruk." Selanjutnya tanya Rasulullah s.a.w "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku
itu ?"..... Jawab mereka, "Kami diperintahkan
oleh para utusanmu untuk bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan solat wajib, mengerjakan
puasa di bulan Ramadhan, menunaikan
zakat dan berhaji bila mampu." Tanya Rasulullah s.a.w selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih
terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?"
Jawab mereka, "Bersyukur di waktu
senang, bersabar di waktu kesusahan,
berani di waktu perang, redha pada waktu
kena ujian dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa
pada musuh." Mendengar ucapan mereka
yang amat menarik ini, maka Rasulullah s.a.w berkata, "Sungguh kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai
sekali dalam agama mahupun dalam
tatacara berbicara, hampir sahaja kamu ini
serupa dengan para Nabi dengan segala
macam yang kamu katakan tadi." Kemudian Rasulullah s.a.w selanjutnya, "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada
lima perkara amalan yang akan
menyempurnakan dari yang kamu
punyai ?

Janganlah kamu mengumpulkan sesuatu
yang tidak akan kamu makan. Janganlah kamu mendirikan rumah yang
tidak akan kamu tempati.
Janganlah kamu berlumba-lumba dalam
sesuatu yang bakal kamu tinggalkan,
Berusahalah untuk mencari bekal ke dalam
akhirat." 









Setiap suatu yang ada dinuia ini allah telah memberikan kunci kuncinya

Al-Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan bagi
segala sesuatu KUNCI untuk membukanya.

Allah SWT menjadikan KUNCI pembuka shalat adalah bersuci sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
  • ""‘Kunci shalat adalah bersuci’, Allah SWT menjadikan
  •  KUNCI pembuka haji adalah ihram
  • ,KUNCI kebajikan adalah kejujuran,  
  • KUNCI syurga adalah tauhid, 
  • KUNCI ilmu adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan, 
  • KUNCI kemenangan adalah kesabaran,
  •  KUNCI ditambahnya nikmat adalah syukur, 
  • KUNCI kewalian adalah Mahayana dan dzikir, 
  • KUNCI keberuntungan adalah takwa, 
  • KUNCI taufik adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla,  

  • KUNCI dikabulkan adalah doa,
  •   KUNCI keinginan terhadap akhirat adalah zuhud di dunia,
  •  KUNCI keimanan adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan,
  •  KUNCI hidupnya hati adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa, 
  • KUNCI didapatkannya rahmat adalah ihsan di dalam peribadatan terhadap Khaliq dan berupaya memberi
manfaat kepada para hamba-Nya, 
  •  KUNCI rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa,  

  • KUNCI kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, 

  •  KUNCI persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan, 
                    nah kalau mau ngebuka baut juga ada kuncinya juga


jika ingin bertanya silahkan konsultasi  disini  insya allah jika sempat dilayani
KUNCI semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat, KUNCI semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.” Wallahu a’lam bishshawab.





Kamis, 26 April 2012

TATA CARA SHALAT NABI

assalamu'alaikum warah matullahi wabarakaatuh
Segala puji hanya milik Allah semata, shala-wat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada hamba dan utusanNya, yaitu Nabi Muhammad, keluarga dan para shahabatnya. Amma ba`du: Berikut ini adalah uraian singkat tentang sifat (tata cara) shalat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam .

pada postingan kali ini saya mau membagi sedikit ilmu tentang tata cara shalat seperti rasulullah sebagai mana telah diriwayatkan dalam sebuah hadits yang bebunyi      ''Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.(HR. Al-Bukhari).''


1. Menyempurnakan wudlu'
(Seseorang yang yang hendak melakukan shalat) hendaknya berwudlu sebagaimana yang diperintahkan Allah; sebagai peng-amalan terhadap firmanNya:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak melakukan shalat, maka cucilah muka kalian, kedua tangan kalian hingga siku, dan usaplah kepala kalian, dan (cucilah) kedua kaki kalian hingga kedua mata kaki…” (Al-Ma’idah: 6).
dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Tidak diterima shalat tanpa bersuci dan shadaqah dari penipuan.” (HR. Muslim ).

Dan sabdanya kepada orang yang tidak betul shalatnya:

“Apabila kamu hendak melakukan shalat, maka sempurnakanlah wudhu”.


2 niat karna setiap ibadah akan sia sia bila tanpa didasari niat 

3.berdiri Menghadap ke kiblat:
Yaitu Ka`bah, di mana saja ia berada dengan seluruh tubuhnya (secara sempurna), sambil berniat di dalam hatinya untuk melakukan shalat sesuai yang ia inginkan, apakah shalat wajib atau shalat sunnah, tanpa mengucapkan niat tersebut dengan lisannya, karena mengucapkan niat dengan lisan itu tidak dibenarkan (oleh syara`), bahkan hal tersebut merupakan perbuatan bid`ah. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah melafadzkan niat begitu juga para sahabat. Disunnahkan meletakkan sutrah (pembatas) baik sebagai imam atau shalat sendirian karena demikian itu termasuk sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Shalat harus menghadap kiblat sebab tidak sah shalat seseorang jika tidak menghadap kiblat kecuali dalam kondisi tertentu yang telah banyak dijelaskan dalam kitab-kitab fikih.
       namun jika shalat tidak bisa dilakukan dengan berdiri shalat bisa dengan duduk jika tidak bisa dengan duduk maka dengan berbaring



4. Takbiratul ihram dengan mengangkat ke-dua tangan hingga sejajar dengan pundak
sambil mengucap Allahu Akbar lalu mengarahkan pandangan ke tempat sujud.


5. Mengangkat kedua tangan di saat bertak-bir hingga sejajar dengan kedua pundak
atau sejajar dengan kedua telinganya.

6. Meletakkan kedua tangan di atas dada-nya,
Yaitu dengan meletakkan tangan kanan pada punggung tangan kiri, atau pada pergelangan tangan kiri, atau pada lengan tangan kiri, karena hal tersebut ada haditsnya, (seperti) hadits yang bersumber dari Wa’il bin Hujr dan Qubaishah bin Hulb Al-Tha’iy yang ia riwaratkan dari ayahnya radhiyallahu ‘anhu.
7. Disunnahkan membaca do’a istiftah:

“Ya Allah, jauhkanlah antaraku dengan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat; Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku seba-gaimana pakaian putih disucikan dari segala kotoran; Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesa-lahan-kesalahanku dengan air, es dan salju” (Muttafaq `alaih yang bersumber dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam).
Boleh juga membaca do’a yang lain sebagai gantinya, seperti:

Maha Suci Engkau, Ya Allah, dengan segala puji bagiMu, Maha Mulia NamaMu, dan Maha Tinggi kemuliaanMu, tiada Tuhan yang yang berhak disembah selain Engkau“.

Karena do’a ini ada dalil shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan diperbolehkan membaca do’a istiftah lain dari keduanya yang ada dalil shahihnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun yang lebih afdhal (utama) adalah pada suatu saat membaca do`a istiftah yang pertama dan pada saat yang lain membaca yang kedua atau yang lainnya yang ada dalil shahihnya, karena yang demikian itu lebih sempurna dalam ber-ittiba` (mencontoh Rasu-lullah shallallahu ‘alaihi wasallam).
Kemudian membaca:

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk ” “Dan dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang“.

Dan dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Tidak syah shalat seseorang yang tidak membaca Surat Al-Fatihah “, dan sesudah itu membaca “Amin” secara jelas (nyaring) dalam shalat jahriyah, dan sirr (tersembunyi) dalam shalat sirriyah.

Kemudian membaca ayat-ayat Al-Qur’an, dan diutamakan bacaan dalam shalat Zhuhur, Ashar dan Isya’ dari surat-surat yang agak panjang, dan pada shalat Shubuh surat-surat yang panjang, sedangkan pada shalat Maghrib surat-surat pendek dan pada suatu saat boleh juga membaca surah yang panjang atau setengah panjang, maksudnya pada shalat Maghrib, sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan pada shalat Ashar hendaknya membaca surat yang lebih pendek dari pada bacaan shalat dzuhur
8. Ruku` sambil bertakbir dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar
dengan kedua pun-dak atau kedua telinga,
dengan menjadikan kepala sejajar dengan punggung dan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut dengan jari-jari terbuka sambil thuma’ninah di saat ruku` dan mengucapkan:

Maha suci RabbKu Yang Maha Agung”

Dan lebih diutamakan membacanya tiga kali atau lebih, dan di samping itu dianjurkan pula membaca:

“Maha Suci Engkau, Wahai Rabb kami dan dengan segala puji bagiMu, Ya Allah, ampunilah aku”.

9. Mengangkat kepala dari ruku’,
sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak atau kedua telinga
sambil membaca:


“Semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya”.

baik sebagai imam atau shalat sendirian. Lalu di saat berdiri mengucapkan:

“Wahai Rabb kami, milikMu segala pujian sebanyak-banyaknya lagi baik dan penuh berkah, sepenuh langit dan bumi, sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki kelak”.

Dan jika ditambah lagi sesudah itu dengan do’a:

Pemilik puja dan puji, ucapan yang paling haq yang diucapkan oleh seorang hamba; dan semua kami adalah hamba bagiMu; Ya Allah, tiada penghalang terhadap apa yang Engkau berikan, dan tiada yang dapat memberikan terhadap apa yang Engkau halangi, tiada berguna bagi orang yang memiliki kemuliaan, karena dariMu lah kemuliaan”.

Maka hal tersebut baik, karena yang demikian itu ada dasarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beberapa hadits shahih.
Adapun jika ia sebagai ma’mum, maka di saat mengangkat kepala membaca:

Wahai Rabb kami, milikMu lah segala puji-an“… hingga akhir bacaan di atas.

Dan dianjurkan meletakkan kedua tangannya di atas dadanya, sebagaimana yang ia lakukan pada saat berdiri sebelum ruku`, karena keshahihan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan demikian, yaitu hadits yang bersumber dari Wa’il bin Hujr dan Sahal bin Sa`ad radhiyallahu ‘anhu.
10. Sujud sambil bertakbir dengan meletak-kan kedua lutut sebelum kedua tangan, jika hal tersebut memungkinkan. Dan jika tidak, maka men-dahulukan kedua tangan sebelum kedua lutut, sambil menghadapkan jari-jari kedua telapak kaki dan jari jari kedua telapak tangan ke qiblat, dengan posisi jari-jari telapak tangan rapat. Dan sujud di atas tujuh anggota tubuh, yaitu dahi bersama hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari kedua telapak kaki, sambil membaca do’a:

“Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi.” tiga kali atau lebih:

Dianjurkan pula membaca:

Maha Suci Engkau, Ya Allah Rabb kami, dengan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku “.

Dan memperbanyak do’a, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

Adapun ruku`, maka agungkanlah Tuhan pada saat itu, dan adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdo’a, sebab layak untuk diterima bagi kalian.”
Dan juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:

Posisi terdekat seorang hamba dari Tuhannya adalah di saat ia sedang sujud, maka dari itu perbanyaklah do’a.”

Kedua hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim di dalam Shahihnya.
Hendaknya (diwaktu sujud) ia memohon kepa-da Tuhannya kebaikan dunia dan akhirat untuk dirinya dan untuk orang lain dari kaum muslimin, baik itu dalam shalat wajib maupun dalam shalat sunnah. Dan (diwaktu sujud) hendaknya mereng-gangkan kedua lengan tangan dari kedua lambung dan perut dari kedua pahanya sambil mengangkat kedua hasta/lengah tangannya dari tanah, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Tegak luruslah kalian di saat sujud dan jangan ada seorang dari kalian meletakkan kedua lengan tangannya seperti anjing meletakkan kedua lengan tangannya.” (Muttafaq `alaih).

11. Mengangkat kepala sambil bertakbir,
bertumpu pada kaki kiri dan mendudukinya, sedang-kan kaki kanan ditegakkan, meletakkan
kedua tangan di atas ujung kedua paha dan kedua lutut, lalu mem-baca:


Wahai Rabbku, ampunilah aku; wahai Rabbku, ampunilah aku; wahai Rabbku, ampunilah aku. Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihilah aku, berilah aku petunjuk, berilah aku rizki, berilah aku kesehatan dan tutupilah kekuranganku.”

Hendaknya thuma’ninah (berhenti sebentar) di waktu duduk, hingga setiap persendian benar-benar berada pada posisinya, sebagaimana di saat ia berdiri i`tidal sebelum ruku`, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanjangkan (waktu) i`tidalnya sesudah ruku` dan ketika duduk di antara dua sujud.
12. Sujud yang kedua sambil bertakbir,
dalam melakukannya sebagaimana ia melakukan pada sujud pertama.

13. Mengangkat kepala (bangun) sambil bertakbir,
dan duduk sejenak seperti duduk antara dua sujud. Ini disebut duduk istirahat, hukumnya sunnah menurut pendapat yang lebih kuat dari dua pendapat para ulama, dan jika ditinggalkan maka tidak apa-apa. Dan pada duduk ini tidak ada bacaan atau pun do’a.
Lalu bangkit dan berdiri untuk melakukan raka`at yang kedua dengan bersanggah pada kedua lutut jika memungkinkan, dan jika tidak memung-kinkan, maka bersanggah kepada kedua tangan di atas lantai, kemudian membaca Al-Fatihah dan sete-rusnya seperti apa yang dilakukan pada raka`at yang pertama. Tidak boleh bagi seorang ma’mum menda-hului imam, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang umatnya dari tindakan seperti itu, demikian juga dibenci memba-rengi imam. Sunnahnya bagi ma`mum, gerakan-gerakannya harus sesudah gerakan-gerakan imam-nya dengan tidak berbarengan, dan harus setelah terhentinya suara imam, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya imam itu dijadikan sebagai imam agar diikuti, maka janganlah kalian menyelisihinya, oleh karena itu, jika ia bertakbir maka bertakbirlah kalian, dan jika ia ruku` maka ruku`lah kalian, dan apabila ia membaca: “Sami`allahu liman hamidah”, maka bacalah: “Rabbana wa lakal-hamdu”, dan apabila ia sujud, maka sujudlah kalian” (Muttafaq `alaih).

14. Jika shalat itu adalah shalat dua raka`at, seperti shalat Subuh, shalat Jum`at dan shalat `Id, maka duduk iftirasy setelah bangkit dari sujud kedua, yaitu dengan menegakkan kaki kanan, dan bertumpu pada kaki kiri, tangan kanan diletakkan di atas paha kanan dengan menggenggam semua jari kecuali jari telujuk untuk berisyarat kepada tauhid di saat meng-ingat Allah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berdo’a. Jika jari manis dan jari kelingking tangan kanan digenggamkan, sedangkan ibu jari dibentuk lingkaran dengan jari tengah dan berisyarat dengan jari telunjuk, maka hal tersebut sangat baik sekali, karena kedua cara tersebut ada di dalam hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan afdhalnya melakukan cara yang pertama pada suatu saat dan cara yang kedua pada saat yang lain. Sedangkan tangan kiri diletakkan di atas (ujung) paha kiri dan lutut; lalu membaca Tasyahhud, yaitu:


Kemudian dilanjutkan dengan membaca:


Lalu memohon perlindungan kepada Allah dari empat hal dengan membaca:
Kemudian berdo’a, memohon kepada Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat. Dan apabila berdo`a untuk kedua orang tua atau untuk kaum muslimin, maka dibolehkan, baik di waktu shalat wa-jib ataupun shalat sunnah, berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari Ibnu Mas`ud radhiyallahu ‘anhu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarinya Tasyahhud, beliu bersabda:

“Kemudian hendaknya ia memilih do`a yang lebih disukai, lalu berdo`a

Do`a yang disebutkan dalam hadist di atas men-cakup semua apa saja yang berguna bagi seseorang dalam kehidupan dunia dan akhirat. Setelah itu memberi salam dengan menoleh ke kanan dan salam dengan menoleh ke kiri, seraya mengucapkan:

15. Jika shalat yang dikerjakan adalah tiga raka`at, seperti shalat Maghrib, atau empat raka`at, seperti shalat Zhuhur, `Ashar dan Isya’, maka hendak-nya ia membaca tasyahhud tersebut di atas dengan membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian bang-kit dengan bersanggah kepada kedua lututnya, sambil mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan kedua pundak dan membaca Allahu Akbar, lalu mele-takkan kedua tangan di dada sebagaimana diterang-kan di atas kemudian membaca Al-Fatihah saja.
Jika ia membaca surah atau ayat pada raka`at ketiga dan keempat dalam shalat dzuhur sesudah al-Fatihah pada saat-saat tertentu, maka tidak apa-apa. Karena ada hadits shahih yang menunjukkan hal tersebut dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersumber dari Abu Sa`id radhiyallahu ‘anhu.
Dan jika tidak membaca shalawat pada tasyah-hud pertama, maka tidak apa-apa, karena hukumnya sunnah, tidak wajib dalam tasyahhud awal. Kemudian membaca tasyahhud setelah raka`at ketiga pada shalat Maghrib, dan setelah raka`at keempat dari shalat Zhuhur, Ashar dan Isya’, berikut dengan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam , dan memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara yang disebutkan di atas (adzab Neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah kehi-dupan dan kematian dan dari kejahatan fitnah Dajjal), lalu perbanyak berdo`a.
Dan di antara do`a yang diajarkan pada akhir tahiyyat (tasyahhud) dan juga dalam kesempatan-kesempatan lainnya adalah:

Ya Rabb kami, karuniakan kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari adzab api Neraka”.

Karena ada hadits shahih yang bersumber dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Kebanyakan dari do`a-do`a Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu adalah Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah wa qina adzaban nar.

Sebagaimana telah disebutkan di atas dalam shalat yang dua raka`at, hanya saja posisi duduk saat ini adalah duduk tawarruk, yaitu duduk dengan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan dan kemudian mendudukkan pantat di atas tanah, sedangkan kaki kanan tegak, berdasarkan hadits yang bersumber dari Abu Humaid. Kemudian memberi salam ke kanan sambil mengucapkan: dan salam ke kiri seraya mengucapkan:  
Sehabis itu beristighfar (memohon ampun) kepada Allah tiga kali, membaca:

“Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Selamat dan dariMu-lah keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemulia-an; tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya, milikNya lah kerajaan, dan milikNya-lah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu; tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allah, tiada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau berikan, dan tiada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau halangi, tidaklah bermanfaat kemuliaan bagi pemiliknya kecuali kemuliaan itu dari Engkau. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepadaNya; kepunyaanNya lah kenikmatan dan milikNya lah karunia, dan bagiNya-lah sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengan tulus ikhlas tunduk kepadaNya sekalipun orang-orang kafir tidak suka”.

Kemudian bertasbih (mengucapkan Subhanallah ) sebanyak 33 kali, memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah) 33 kali dan bertakbir (mengucapkan Allahu akbar) 33 kali, serta digenapkan menjadi seratus dengan mengucapkan:

“Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya, kepunyaan-Nya-lah kerajaan, dan milikNya-lah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Lalu membaca ayat Kursi, Surat Al-Ikhlash, surat Al-Falaq dan Surah An-Nas pada setiap kali selesai shalat. Dan dianjurkan (disunnahkan) meng-ulang tiga surat tersebut sebanyak 3 kali setelah selesai shalat Maghrib dan shalat subuh, berdasarkan hadits shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menganjurkan tentang hal itu, begitu pula dianjurkan (disunnahkan) menambah dzikir tersebut di atas, terutama setelah shalat Maghrib dan shalat Subuh dengan dzikir berikut 10 kali:

“Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya, kepunyaan-Nya-lah kerajaan, dan milikNya-lah segala pujian, Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Semua itu berdasarkan hadits shahih dari Rasu-lullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jika ia sebagai imam, maka hendaknya berbalik menghadap para ma’mum sesudah beristighfar 3 kali dan mengucapkan:

“Ya Allah, Engkau Yang Maha selamat dan dariMu lah keselamatan, Maha Tinggi lagi Maha Suci Engkau, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan”.

Kemudian membaca dzikir-dzikir sebagaimana tersebut di atas, yang banyak disebutkan dalam hadits-hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya adalah hadits shahih yang dari `Aisyah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Semua dzikir di atas hukumnya sunnah, tidak wajib.
Disunnahkan pula bagi setiap muslim, baik laki-laki atau perempuan shalat sunnah 4 raka`at sebelum Zhuhur dan 2 raka`at sesudahnya, 2 raka`at sesudah shalat Maghrib, 2 raka`at sesudah Isya dan 2 raka`at sebelum shalat Subuh. Jumlah kesemuanya 12 raka`at, yang dinamakan shalat rawatib; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaganya di waktu muqim, adapun di waktu beper-gian beliau hanya melakukan shalat sunnat Subuh dan witir. Untuk kedua shalat sunnah tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya baik di waktu muqim maupun di waktu bepergian. Beliau adalah teladan bagi kita, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik”. (Al-Ahzab: 21).
Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”.(HR. Bukhari).

Dan lebih utama (afdhal) shalat-shalat rawatib dan shalat witir dilakukan di rumah, namun jika dilakukan di masjid, maka tidak apa-apa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumah, kecuali shalat wajib.” (Hadits ini disepakati keshahihannya oleh Bukhari dan Muslim)

Menjaga shalat rawatib dengan sungguh-sung-guh merupakan bagian dari sebab seseorang masuk Surga, sebagaimana yang diriwayatkan di dalam Shahih Muslim dari Ummi Habibah radhiyallahu ‘anhu sesungguh-nya dia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tiada seorang hamba muslim pun yang selalu melakukan shalat sunnat 12 raka`at selain dari shalat wajib pada setiap hari, melainkan Allah bangun untuknya sebuah istana di Surga.”

Dan sesungguhnya Imam At-Tirmidzi di dalam riwayat haditsnya juga menjelaskan (menafsirkan) hadits di atas sebagaimana yang kami sebutkan tadi.
Jika ia melakukan 4 raka`at sebelum shalat Ashar, 2 raka`at sebelum Maghrib, dan dua raka`at sebelum shalat Isya`, maka itu lebih baik sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Allah akan memberi rahmat kepada seseorang yang selalu shalat 4 raka`at sebelum Ashar“. (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan ia menghasankannya; dishahihkan Ibnu Huzaimah, sanad hadits tersebut shahih).

Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalatnya, di antara dua adzan ada shalatnya, -Lalu beliau bersabda untuk ketiga kalinya: Bagi yang menghendaki.” (HR. Al-Bukhari)

Dan jika shalat 4 raka`at setelah shalat Zhuhur dan 4 raka`at sebelumnya, maka itu pun baik pula, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Barangsiapa yang menjaga 4 raka`at sebelum Zhuhur dan 4 raka`at sesudahnya, maka ia diharamkan oleh Allah atas api Neraka.” (HR. Ahmad dan Ahlus Sunan dengan sanad shahih dari Ummi Habi-bah radhiyallahu ‘anhu)

Maksudnya adalah, ia menambah 2 raka`at atas shalat sunnat rawatib sesudah Zhuhur, karena shalat sunnat rawatib Zhuhur itu 4 raka`at sebelumnya dan 2 raka`at sesudahnya. Maka jika ia melakukan dua rak`at shalat sunnat lagi sesudahnya, tercapailah apa yang disebutkan di dalam hadits Ummi Habibah tersebut.
Dan Allahlah Pemberi taufiq, dan semoga Allah tetap mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Nabi Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada ke-luarga dan para shahabatnya serta para pengikutnya hingga hari Kiamat.





Selasa, 24 April 2012

MANFAAT WUDHU' UNTUK KESEHATAN











Bismillahirrahmanirahiim      

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.


Sebagaimana sholat yang menyimpan banyak keajaiban dalam segi kesehatan dan segi filosofinya. Ternyata wudhu pun tak jauh beda. Ada banyak hilmah kesehatan yang bisa kita peroleh. Dan sebagian kecil diantaranya Allah telah menyibakkan rahasia dibalik perintahNya untuk berwudhu melalui tangan-tangan para ilmuan. penasaran apa saja hikmahnya??? Simak artikel berikut.

1. Pijat Refleksi Air
Dr.Magomedov, asisten lembaga General Hygiene and Ecology di Dagestan State Medical Academy, dalam artikelnya yang berjudul Muslims Rituals and Their Effect on the Person’s Health. Mengemukakan keterangan bahwa wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami.
Pada tubuh terdapat area yang disebut Biological Active Spots atau BASes alias titik aktif Biologi. BASes memiliki kemiripan dengan titik-titik refleksi ala Cina. BASes pada tubuh berjumlah sekitar 700, dan 65 diantaranya memiliki efek refleksi cepat yaitu hanya dengan usapan saja bisa aktif. Sementara sisanya harus dipijat atau ditusuk dengan jarum untuk mengaktifakannya. Dr. Magomedov juga menyatakan bahwa 61 dari 65 titik tadi merupakan bagian-bagian yang dibasuh ketika wudhu. Dengan demikian sebenaranya pada saat kita berwudhu kita telah melakukan hidromassage yaitu pemijatan menggunakan media air. Selain itu dengan berwudhu kita juga melancarkan metabolisme tubuh kita. Karena ujung jutaan syaraf yang berhubungan dengan sistem Metabolisme tersebar di sepanjang permukaan kulit. Contoh saat membasuh muka pijatan akan memberikan efek positif pada usus, ginjal dan system saraf maupun reproduksi. Membasuh telinga akan merangsang penurunan tekanan darah, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekhusu’uan ketika Sholat.



2. Mencegah Infeksi Kuman
Menurut dr. M. Aron Pase, kulit merupakan organ terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya untuk membungkus tubuh, melindungi tubuh dari berbagai kuman, racun, radiasi, mengatur suhu tubuh dan merupakan salah satu sistem ekskresi. Dengan fungsi yang sedemikian banyak maka kestabilan kulit begitu penting. Kestabilan kulit ditentukan oleh derjat keasaman (pH) dan kelelmbaban. Bersuci merupakan salah satu cara menjaga kestabilan kulit karna pada saat wudhu kulit mengalami peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, pori kulit, rongga mulut, hidung dan telinga. Membasuh wajah dapat meremajakan sel-sel kulit muka, membantu mencegah keriput. Berkumur-kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Memasukan air ke hidung sampai tenggorokan juga bermanfaat mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan kuman. Tak hanya itu, mengusap telinga sampai membasuh kaki juga berkhasiat mencegah kuman.

3. Mencegah Kanker Kulit
Mukhtar Salem dalam bukunya. Prayers: aSport for the Body and Soul, menjelaskan bahwa Wudhu juga berkhasiat mencegah Kanker kulit. Kanker Kulit biasanya lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit, terutama bagian yang tidak tertutup pakaian. Dengan berwudhu kita berupaya membersihkan kulit kita dari bahaya lingkungan yang mengancam kesehatan kita. Sekaligus membersihkan hati kita dari bahaya penyakit-penyakit hati.

4. Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

dari berbagai sumber

Minggu, 15 April 2012

MANFAAT SHALAT BAGI KESEHATAN

         ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

tidak lupa selalu kita panjatkan rasa syukur kepada ALLAH krna berkah dan rahmat NYA lah kita  selalu di berikan sehat olehnya

taukah kita apa itu shalat ternyata shalat bisa memberikan kesehatan bagi pelakunya jika shalatnya seperti yang dilakukan oleh nabi muhammad SAW

tode poin aja ke bahasan nya adalah
             MANFAAT shalat bagi kesehatan

Manfaat Shalat Bagi Kesehatan
Sholat dengan berdiri

Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Takbiratul Ihram

Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

Rukuk

Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.

I’tidal (Bangun dari Rukuk)

Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.

Sujud

Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.

Duduk antara Dua Sujud

Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.

Duduk Tasyahud Awal

Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.

Duduk Tasyahud AKhir

Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.

Salam

Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.


Sekian informasi sederhana saya mengenai agama yang berhubungan dengan kesehatan ini.Semoga teman – teman yang umat muslim dapat melaksanakan shalat karena begitu banyak Manfaat Shalat Bagi Kesehatan

DIANTARA MANFAAT SHALAT JUM,AT

                       Assalamu,alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Shalat jumat adalah shalat dua rakaat yang hanya dilakukan pada hari jumat, tepat pada waktu shalat zuhur dan wajib ada pelaksanaan khutbahnya. Ketentuan shalat jumat tersebut tentu memiliki edukasi yang luar biasa bagi kaum Muslimin untuk pengertian lebih lengkap silahkan klik disini. shalat jum'at

Sehingga Allah memaktubkan di dalam Al-Qur’an perintah meninggalkan segala akitivitas ketika azan jum’at berkumandang. Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru menunaikan shalat yang bertepatan pada hari Jumat, maka bersegaralah kamu mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah:)

Melalui ayat di atas, tentu menjadi pertanyaan kenapa shalat jum’at begitu mulia? Jawabannya, karena Allah mengajarkan kepada manusia bahwa ada saatnya harus melakukan hal yang bersifat kebersamaan, bukan perorangan. Inilah manfaat shalat jumat yang paling utama.

Pemahaman ini tak lepas dari kata jum’at sendiri. Jum’at berasal dari kata jama’ yang artinya berkumpul. Dengan berkumpul, umat Islam akan menemukan aneka manfaat shalat jumat yang luar biasa, baik untuk pribadi maupun untuk status sebagai warga negara. Itulah yang diajarkan dalam shalat jum’at.

Ada beberapa manfaat shalat jumat:

1. Mengajarkan untuk Taat Pada Prosedur

Shalat jum’at mengajarkan umat Islam untuk taat prosedur, karena pelaksanaan shalat jumat tidak boleh dilaksanakan sebelum azan di waktu zhuhur dan tidak boleh pula saat atau setelah masuk waktu ashar. Dalam pelaksanaan shalat, makmum harus berniat mengikut imam dan imam berniat menjadi imam.

Sehingga, pengakuan pengikut dan yang diikuti melahirkan kebersamaan dan kekompakan. Andai melenceng dari prosedur niat utama, maka tidak boleh melaksanakan shalat jumat. Ia harus melaksanakan shalat Zhuhur. Karena mengikut imam menjadi penentu sahnya shalat jumat.

2. Membentuk Kejujuran Imam Atau Pemimpin

Sudah jamak diketahui, bahwa khutbah jumat menjadi syarat sahnya shalat jumat. Jika tidak ada khutbah, maka shalat jum’atnya tidak sah dilaksanakan. Demikian halnya khatib, ia harus dalam kondisi suci dari hadas besar dan hadas kecil. Andaikata ia berhadas, maka ia harus turun dan khutbah dilanjutkan oleh jama’ah.

Karena itu, kejujuran imam di dalam pelaksanaan khutbah menjadi hal yang vital. Jika khatib ‘cuek’ saat ia berhadas, maka ia yang akan menanggung dosa seluruh jamaahnya. Karena para jamaah otomatis tidak melaksanakan shalat jumat. Karena khutbah adalah menjadi syarat bolehnya pelaksanaan shalat jumat.

3. Menjadi Sarana Saling Mengingatkan

Manfaat shalat jumat yang lainnya adalah saling mengingatkan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Inilah tugas khatib di dalam khutbahnya, dan tugas jamaah untuk mengingatkan khatib jika ada kesalahan dalam menyampaikan rukun khutbah.

Kebesaran hati jamaah dan imam untuk menerima nasehat menjadi bagian penting. Demikian halnya dalam pelaksanaan shalat jumat sendiri. Imam harus ikhlas menerima pemberitahuan jamaah jika terdapat kekhilafan.

4. Media Doa Bersama Untuk Saudara Sesama Muslim

Selain itu, maanfat shalat jumat yang bersifat kebersamaan adalah, menjadi sarana untuk mendoakan sudara sesama muslim. Karena di dalam doa khutbah kedua, imam harus membaca doa untuk memohon keampunan bagi saudara sesama muslim, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sedangkan para jamaah mengaminkannya.

Sejatinya, masih banyak lagi manfaat shalat jumat yang ditemukan dalam pelaksanaannya. Manfaat-manfaat tersebut akan membuat kita mengerti bagaimana menjalani hidup ini. Baik dalam kehidupan sebagai warga negara maupun dalam kehidupan pribadi yang ingin menjadi muslim yang rahmatan lil’alamin.




dan masih banyak lagi yang lainnya

TANDA TANDA WANITA MUSLIMAH

                     DIANTARA TANDA TANDA WANITA BEIMAN ADALAH




1.Wanita muslimah meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.

2.Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat. Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah. Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan , karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.

3.Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab.
" Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka."
(al ahzaab: 59)

4.Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya. Rasulullah bersabda,
'apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga. (Hadis Shahih jami')

5.Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah, mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk, firman Allah,
'wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka'. (At tahrim: 6)

6.Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah,
'barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka setan yang ke-3 nya'.
Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.

7.Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki. Sabda Rasulullah,
'Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.' (Hadis shahih)
Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka,
"barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut" (hadis shahih)

8.Wanita muslimah adalah da'iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya , menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam. Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah,
'kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak). (HR. bukhari dan muslim).

9.Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu , menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah, ini semua yang dinamakan dengan taqwa,
'malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya, dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar. (Hadis Shahih Jami')

10.Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma,
'tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan'. (Al An'am: 70)
Allah berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya ,
'alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggakkan' .
(Al An'am: 31)


Wahai muslimah laksanakanlah nasehat-nasehat ini niscaya engkau akan jaya di dunia dan di akhirat.


   INGIN INFORMASI KU                          KONTAK FACEBOOK  JIKA PAKAI HP DISINI

serabai facebook